Abstrak: Kain Tapis Lampung

ABSTRAK

Judul                     :  Kain Tapis Lampung

Pengarang          :  Lili Hartono,S.Sn,M.Pd

Kota Terbit          :  Surakarta

Penerbit              :  Lembaga Pengembangan Pendidikan(LPP) UNSdan UNS Press

Tahun Terbit      :  2009

Cetakan/Edisi    :  Cetakan I

Kolasi                    :  x-149 hal;24,5 cm

ISBN                      :  979-498-424-8

No Klass               :  677

 

Ikhtisar / Ringkasan:

Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas daerah masing-masing.Hal ini salah satunya terlihat pada bentuk ragam hias yang terdapat pada seni kerajinan tenunnya. Untuk itu sangat wajar apabila Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki seni tenun tradisional terbesar.Sebagaimana daerah penghasil tenun di Indonesia,daerah Lampung juga memiliki kain tenun tradisional yang indah. Salah satu jenis kain tenun yang memiliki nilai estesis dan religi yang tinggi dan sudah dikenal didaerah lain, bahkan sampai ke luar negeri, kain tenun tradisional ini disebut kain tapis.

Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung pada masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis adalah pakaian adat wanita Lampung yang berbentuk kain sarung. Pakaian adat itu tidak saja berfungsi sebagai pelindung tubuh  dari gangguan alam sekitar, tapi juga berfungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara keagamaan, dan bahkan merupakan lambing status social seseorang. Munculnya kain tapis Lampung melalui proses yang panjang, melewati tahapan dan periodisasi waktu yang panjang mengarah pada penyempurnaan teknik tenun, bentuk motif, metode dan teknik penerapan ragam hias pada kain tenun, sesuai perkembangan dan perubahan ragam masyarakatnya . Pada proses perkembangannya, kain tapis mengalami proses akulturasi budaya dengan masuknya unsur-unsur budaya dari luar. Walaupun unsur-unsur budaya dari daerah lain tersebut telah berpengaruh, namun unsur lama tetap dipertahankan. Tampilan gabungan unsur-unsur budaya pendatang dan unsur-unsur local kemudian membentuk corak dan desain motif baru yang menjadi ciri khas kain tapis Lampung.

Masyarakat Lampung secara genealogis-teritorial terdiri dari masyarakat Lampung beradat Pepadun yang tinggal di daerah pedalaman dan masyarakat Lampung beradat Saibatin  di daerah pesisir pantai.Kemudian kedua kelompok masyarakat tersebut terbagi menjadi sub-sub etnis atau klan yang tersebar di daerah pesisir pantai dan pedalaman, satu ciri khusus yang membedakan kedua kelompok adat ini diketahui dari hasil tenun masyarakat nya.Masyarakat Lampung Pepadun menghasilkan kain tapis,sedangkan masyarakat seibatin menghasilkan kain nampan dan kain kapal.

Kain tapis memiliki fungsi dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat Lampung,antara lain aspek social, aspek religi, dan aspek estesis. Pada aspek social , penggunaan kain tapis menunjukkan lambang status social anggota masyarakat dari kelompok tertentu,sedangkan aspek religi kain tapis terkait dengan ragam hias yang diterapkan, berbagai makna perlambang terkandung di dalamnya, sebagai wujud kepercayaan yang melambangkan kebesaran pencipta alam semesta. Dan aspek estesis tampak bahwa keterampilan , ketekunan,ketelitian dalam menciptakan dan menghasilkan karya yang indah memerlukan waktu yang lama,hingga saat dikenakan dapat menambah kecantikan dan keanggunan yang memakainya.