Abstrak: Kebudayaan Masyarakat Lampung  di Kabupaten Lampung Timur

Judul                     :  Kebudayaan Masyarakat Lampung  di Kabupaten Lampung Timur

Pengarang : Tim Penelitian Pemanfaatan Kebudayaan
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata,balai kajian sejarah dan nilai tradisional Bandung, proyek pemanfaatan kebudayaan daerah Jawa Barat.
Tahun Terbit : 2003
Cetakan/Edisi : Cetakan I
Kolasi : vii + 162 hal; 21 cm
ISBN :
No Klas : 306.095 981 817

ABSTRAK

Propinsi Lampung terletak dibagian ujung selatan pulau Sumatera, posisi Propinsi Lampung sangat strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas orang dan arus barang serta jasa dari pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya. Adapun batas-batas daerah Propinsi Lampung adalah sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia dan sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa, Propinsi Lampung mempunyai luas wilayah sebesar 35.276 Km termasuk pulau-pulau kecil yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, kondisi alam daerah Lampung sangat bervariasi antara lain daerah pegunungan  seperti  gunung Tanggamus, gunung Pesawahan dan gunung Rajabasa.Daerah perbukitan rendah yang diselingi daratan sempit berada dibagian Lampung Selatan dan Tengah.

Secara administrasi pemerintah, Propinsi Lampung terdiri atas 8 Kabupaten dan 2 Kotamadya denngan membawahi 77 kecamatan, 1517 desa dan 102 kelurahan, sebagaimana digambarkan dalam logo / lambang daerah Lampung yang didalamnya tertera kata-kata “Sang Bumi Ruwa Jurai”, Propinsi Lampung didiami oleh beraneka ragam suku bangsa, oleh karena heterogenitas penduduknya maka propinsi Lampung dapat dikatakan sebagai Indonesia Mini , karna hampir semua suku bangsa Indonesia terdapat didaerah ini dan hidup berdampingan dengan komposisi hampir berimbang jumlahnya, pertambahan penduduk Lampung merupakan pertambahan penduduk yang paling tinggi di Indonesia yaitu berkisar antara 5,3% sampai 5,82%. Tingginya pertambahan penduduk selain karena kelahiran juga terutama karena arus migrasi dari berbagai daerah / propinsi lain, pada umumnya penduduk Lampung memeluk agama Islam.

Secara adat masyarakat Lampung dibedakan atas dua kelompok besar yaitu,masyarakat yang beradat Pepadun dan masyarakat yang beradat Saibatin, kebudayaan masyarakat Lampung khususnya kampong Bojong beradat Pepadun, adat pepadun ini memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk meningkatkan harkat dan derajatnya melalui peningkatan kedudukan dalam strata adat asalkan mempunyai kemampuan ekonomi untuk memenuhi segala persyaratan , yang memang membutuhkan dana besar disamping dukungan masyarakat,beda dengan adat Saibatin  yang mempertahankan kemurnian darah biru,sebagai kawasan yang masih memiliki khasanah budaya asli suku bangsa Lampung di kampung Bojong banyak jenis upacara adat yang masih dilakukan baik dalam tataran perorangan maupun  umum, diantaranya upacara dalam bidang pertanian, ketika mendirikan rumah, dan berbagai upacara yang berkaitan dengan siklus hidup.

Masyarakat kampung Bojong sangat terbuka bagi masyarakat sekitarnya, hal ini bisa dilihat dari system perkawinan mereka,mereka menganut system perkawinan exogami yaitu perkawinan yang bisa dilakukan dengan warga diluar kampung Bojong. Pakaian yang digunakan masyarakat Lampung adalah pakaian tradisional dan pakaian modern,adapun alat produksi yang digunakan oleh masyarakat Bojong dapat dikatakan bersifat campuran antara system teknologi tradisional dengan system teknologi modern.