Abstrak: Sekilas Tragedi Bersejarah,Brandan Bumi Hangus

Judul : Sekilas Tragedi Bersejarah,brandan bumi hangus
Pengarang : Drs.Zainal Arifin,AKA
Kota Terbit : Medan
Penerbit : Mitra medan
Tahun Terbit : 2009
Cetakan/Edisi : Cetakan I
Kolasi : vi + 78 hal; 21 cm
ISBN : 978-979-24-8647-6
No Klas : 959.812

ABSTRAK

Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu atau perjalanan panjang masa lampau oleh para generasi sebelumnya yang diabadikan berupa kisah dengan dibuktikan oleh pelaku dan saksi sejarah, sejarah perjuangan bangsa dan rakyat Indonesia ini tidak sedikit yang digadaikan dan tidak sedikit pula modal pengorbanan yang diberikan untuk suatu kemerdekaan. Untuk mengenang sejarah yang tidak pernah lapuk oleh hujan dan tidak pernah kering oleh panas akan tetap diabadikan dalam upaya pelestarian sejarah perjuangan bangsa dikabupaten Langkat khususnya pangkalan brandan. Sejarah bumi hangus di kota pangkalan brandan ini memiliki nilai pengorbanan yang sangat tinggi, demi suatu kemerdekaan. Daripada dirampas oleh musuh lebih baik hangus menjadi abu, maka sebuah tambang minyak yang berada di jantung kota Pangkalan Brandan harus dibakar dan menjadi abu daripada diincar dan dikuasai oleh pihak colonial Belanda.

Pangkalan Brandan merupakan ibu kota kecamatan Babalan yang berada dalam wilayah Kabupaten Langkat. Pangkalan Brandan berada di pesisir pantai dan diapit oleh dua buah sungai, yaitu Sungai Babalan dan Sungai Lepan,  pada tahun 1860, diketahui dilepan khususnya di telaga said, tanahnya mengandung kadar minyak bumi, namun belum diupayakan penyelidikan karena ketika itu pihak Sultan Langkat tidak memiliki tenaga ahli khusus bidang perminyakan,pada tanggal 15 Juni 1885 sumur minyak mulai digali dan pada tahun 1890 barulah minyak diproduksi.sekitar 1881 kerajaan Langkat dibagi dalam 3 luhak yaitu: Luhak langkat Hulu, Luhak Langkat Hilir, dan Luhak Teluk Haru.

 Peristiwa pembumi hangusan tambang minyak dikota Pangkalan Brandan merupakan taktik dan strategi pasukan republik dengan memanfaatkan tambang minyak,sebagai perisai dan alat perjuangan dalam upaya mematahkan semangat pasukan Belanda untuk menguasai tambang minyak yang akan dijadikan sebagai sumber pembiayaan perang dalam menguasai daerah republik lainnya, dengan peristiwa tersebut telah membukakan mata dunia apa yang digembar gemborkan pihak belanda kepada negara dunia bahwa kemerdekaan Indonesia tidak didukung oleh rakyatnya,namun kenyataannya para pejuang bangsa dapat melakukan apa yang rencanakan sehingga kalangan  bangsa dunia menyadari bahwa Belanda telah melakukan spekulasi politik demi kepentingan dipihaknya.

Tanggal 13 Agustus 1947 peristiwa pembumi hangusan tambang minyak dan Kota pangkalan Brandan sudah terlaksana, tidak sedikit harta rakyat yang dikorbankan demi suatu harga diri dan kemerdekaan bangsa, tambang minyak yang merupakan urat nadi perekonomian bangsa ini dapat diselamatkan oleh para pejuang, sehingga hasil dari perjuangan tersebut dikenal dengan nama PERTAMINA berkembang dengan pesat. Tambang minyak Pangkalan Brandan merupakan tambang minyak pertama yang ada di Indonesia.

Inilah suatu pertanggung jawaban sejarah di Kabupaten Langkat terutama di Teluk Haru merupakan salah satu modal Republik Indonesia, karenanya sejarah ini perlu dilestarikan dan dipelihara demi kesinambungan perjalanan bangsa dan negara tercinta ini.