Abstrak: Soekarno dan Nasakom

Judul : Soekarno dan Nasakom
Pengarang : Nurani Soyomukri
Cetakan : 1
Kota Terbit/Penerbit/Tahun : Jogjakarta : Garasi, 2008
Kolasi : 364 hlm.; 21 cm
ISBN : 979-25-4512-3
Nomor Panggil : 920.008
Lokasi : Referensi

ABSTRAK

Soekarno adalah sosok yang berkepribadian utuh sebagai manusia. Dia adalah sosok yang cerdas, tegas, berwibawa, punya visi revolusioner, teguh pada pendirian, seorang orator dan penarik massa yang mengagumkan, serta ideologi yang telah melahirkan ide – ide besar dan revolusioner yang melampaui zamannya, meski tidak jarang ada juga kontroversi dan kelemahan – kelemahan mendasar dari dirinya sebagai manusia, termasuk pada yang namanya wanita.

Bung Karno tetaplah seorang yang radikal hingga menjelang akhir hayatnya. Ia tetap melihat ancaman imperialis terhadap Indonesia – dan kemampuan itu tak dimiliki oleh para pemimpin negeri ini sekarang. Bung Karno adalah orang yang demokratis karena tidak hitam – putih dalam melihat persoalan. Cita – cita Nasakom (Nasionalisme, Islamisme, dan Komunisme) adalah warisannya, wasiatnya, yang harus kita terima sebagai senjata  pemersatu dan alat membangun negeri. Ketiga ide(logi) itu adalah produk sejarah (perlawanan) bangsa ini sepanjang bangsa ini lahir dan terus saja berhadapan dengan penjajahan. Selama penjajahan ada, Nasakom akan tetap menjangkiti kita – entah sadar atau tidak.

Memahami dan mempraktikkan nasionalisme secara benar, Islam secara benar, dan komunisme secara benar, serta tidak mempertengtangkan antara ketiganya, akan menghasilkan energi atau kekuatan anti – penjajahan yang luar biasa. Tetapi, mempraktikkan ketiganya secara tidak benar, atau hanya memanipulasi ketiganya untuk kepentingan politik sempit, justru akan mempercepat bangsa ini menuju lubang pembantaiannya.

Sinkretisme Soekarno dalam bentuk Nasakom ini tentu sangat kontroversial dan bahkan menjadi senjata ampuh bagi lawan – lawannya untuk menyerangnya. Banyak sekali yang mendebat dan mengkritik ideologi bentukkannya itu.