Terdengar Hingga ke Negeri Sakura.

Salam Literasi Dari Proffesor Naohiro Hohashi

Pekanbaru- Juma’t (19/07/2019) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau (Dipersip Riau) seperti biasa terlihat ramai pengunjung. Seorang pria paruh baya menggunakan batik merah lengan panjang  turut berkunjung ke perpustakaan kebanggaan masyarakat Riau ini. Adalah Naohiro Hahoshi, Phd, RN, PHN, FAAN-Seorang Proffesor asal Universitas Kobe Jepang spesialisasi bidang  keperawatan. Hohashi berkunjung ke Perpustakaan Soeman HS karena ingin melakukan penelitian tentang pengaruh keluarga terhadap kecerdasan anak. Penelitian ini akan dilakukan di Riau. Kunjungan ini juga diliput oleh Riau Televisi.

Rahima Erna memimpin diskusi denagn Profesor Naohiro Hahoshi di Ruang Tenas Efendy

Dalam bilik berdidinding  kaca di lantai dasar  gedung Perpustakaan Soeman HS- Bilik Tenas Efendy , Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau- Dr. Hj. Rahima Erna M.Si beserta jajaran menyambut  Profesor dari jepang ini  untuk di ajak berdiskusi tentang pengaruh keberadaan perpustakaan terhadap anak sejak dalam kandungan. Diskusi  ini diikuti oleh beberapa orang dari Dipersip Riau, Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Riau dan beberapa orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Ada beberapa program yang tersampaikan pada pertemuan ini. Dari pihak Dipersip, mengutarakan bahwa minat baca anak dapat dimulai sejak anak dari usia kandungan- dikenal dengan istilah “born to read”. Ini disampaikan oleh pustakawan Provinsi Riau- Hera Yulwita. Naohiro Hahoshi bercerita kalau dijepang ada penelitian, jika didalam air tidak terdengar suara. Bayi dalam kandungan dibawah air tidak mendengar suara kecuali diberikan alat bantu berupa selang khusus.

Pria yang berperawakan kira-kira 165 cm ini bercerita bahwa Perpustakaan soeman HS amat terkenal di Jepang.  Ketika iya mencari tentang Riau di google pasti yang pertama kali muncul adalah Perpustakan soeman HS. Ia bersyukur bisa berkunjung ke perpustakaan semegah ini. Dia menyarankan agar perpustakaan ini dirawat dengan baik. Beberapa layanan unggulan yang sudah ada hendaklah diperbanyak. Jangan bikin perpustakan khusus anak lagi, perpustakan ini sudah sangat baik lengkapi saja kekurangan yang ada. Menambah alat bermain anak misalnya, koleksi untuk anak-anak dan sebagainya. Dijepang perpustakaan umum seperti ini sangat jarang ditemui. Jadikanlah Perpustakaan Soeman Hs ini sebagai pusat pembelajaran dan Icon Indonesia. “I Know Riau and Kampar Because this Library”.

Rahima Erna yang kala itu tampil anggun dengan kebaya biru dan jilbab merahnya merasa bangga karena ternyata perpustakaan yang ia pimpin sudah menggema hingga ke negeri sakura. Ia bersyukur terhadap kunjungan yang dilakukan oleh Profesor asal Universitas Kobe ini. Rahima menyampaikan bahwa kunjungan profesor ini adalah untuk melakukan penelitian pengaruh keluarga terhadap perkembangan kecerdasan anak di Riau. “ Kita bisa belajar dan mengambil beberapa pengetahuan terhadap penelitian yang akan dilakukannya.” diskusi ini berlangsung hinggsa menjelang Sholat Jum’at.