Peningkatan Literasi Melalui Perpustakaan: Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh : Riki Arianto, S.IP (Pustkawan Pertama)

Perpustakaan memegang peran penting dalam meningkatkan literasi di masyarakat dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). berdasarkan data Kajian Program 2020-2021 yang dilakukan oleh Markplus, Ditengah pandemi COVID-19, perpustakaan tetap berperan nyata dan memberikan manfaat nyata di beberapa aspek kehidupan literasi. berikut adalah data hasil kajian tersebut:Perpustakaan memegang peran penting dalam meningkatkan literasi di masyarakat dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). berdasarkan data Kajian Program 2020-2021 yang dilakukan oleh Markplus, Ditengah pandemi COVID-19, perpustakaan tetap berperan nyata dan memberikan manfaat nyata di beberapa aspek kehidupan literasi. berikut adalah data hasil kajian tersebut:

⦁ 85% membaca di perpustakaan

⦁ 96 % mengalami peningkatan minat baca

⦁ 85 % prestasi akademik meningkat

⦁ 74 % menjadi lebih sehat setelah mencari informasi tentang kesehatan di  perpustakaan

⦁ 43 % mendapatkan tawaran pekerjaan⦁ 72% mendapatkan kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan

⦁ 75% terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di perpustakaan.

Data di atas menunjukkan bahwa peran perpustakaan sangat diperlukan dalam peningkatan literasi dan mendukung Pembangunan Berkelanjutan. Perpustakaan menyediakan akses yang demokratis ke pengetahuan dan bahan bacaan yang mendukung pembelajaran sepanjang kehidupan. Perpustakaan adalah tempat di mana siapa pun, tanpa pandang usia, gender, atau status sosial, dapat mengakses buku, majalah, dan sumber daya lainnya. Hal ini mendukung SDGs nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas.”

Perpustakaan dapat berperan dalam membangun dasar pendidikan yang kuat dengan fokus pada literasi anak-anak. Program membaca anak-anak, cerita waktu, dan klub buku remaja di perpustakaan membantu membentuk minat membaca sejak dini. Literasi anak-anak yang baik mendukung SDGs nomor 2, yaitu “Pemberantasan Kelaparan.”

Perpustakaan membantu memerangi ketidaksetaraan dengan memberdayakan masyarakat melalui pengetahuan dan keterampilan. Melalui kursus, lokakarya, dan akses ke informasi, perpustakaan membantu masyarakat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, yang mendukung SDG nomor 1 (Tanpa Kemiskinan) dan SDGs nomor 10 (Kurangi Ketidaksetaraan).

Dalam era digital, literasi digital menjadi semakin penting. Perpustakaan harus memainkan peran dalam meningkatkan literasi digital. Perpustakaan dapat memberikan pelatihan tentang penggunaan komputer, internet, dan literasi digital. Ini mendukung SDG nomor 9, yaitu “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.”

Perpustakaan dapat menciptakan program literasi khusus untuk masyarakat adat dan kelompok marginal. Masyarakat adat dan kelompok marginal seringkali menghadapi tantangan dalam mengakses pendidikan dan literasi. Program-program yang dirancang khusus untuk mereka mendukung SDG nomor 16 (Keadilan dan Institusi yang Kuat).

Perpustakaan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu global dan keberlanjutan. Melalui koleksi buku dan program-program informasi, perpustakaan dapat membantu masyarakat memahami isu-isu seperti perubahan iklim, perdamaian, dan keadilan sosial, yang mendukung banyak SDGs.

Perpustakaan dapat mengukur dampak upayanya dalam meningkatkan literasi masyarakat dan mencapai SDGs. Melalui evaluasi dan pengukuran partisipasi, perubahan dalam minat membaca, dan peningkatan keterampilan, perpustakaan dapat menilai dampak positif yang telah dicapai dalam masyarakat.

Perpustakaan adalah mitra penting dalam pencapaian SDGs dengan meningkatkan literasi dan pendidikan di masyarakat. Dengan memberikan akses yang demokratis ke pengetahuan, fokus pada literasi anak-anak, literasi digital, dan program-program literasi yang inklusif, perpustakaan dapat membantu membangun masyarakat yang lebih terdidik, sadar isu global, dan berkelanjutan.