Abstrak: Langkah Lenggang Tarian Melayu Riau
| Judul | : Langkah Lenggang Tarian Melayu Riau | 
| Pengarang | : Dra. T. Rahimah | 
| Kota Terbit | : Pekanbaru | 
| Penerbit | : Unri Press | 
| Tahun Terbit | : 2007 | 
| Cetakan/Edisi | : Cetakan 1 | 
| Kolasi | : xviii + 103 hlm;14 cm | 
| ISBN | : 978-979-792-078-4 | 
| No Klass | : 732.31 | 
ABSTRAK
Dalam usaha melaksanakan kelanjutan seni budaya Tari Melayu perlu suatu penerapan langsung yang dilaksanakan pada setiap pelosok yang ada. Seni budaya tari adalah proses mewujudkan perasaan dengan melibatkan kesadaran estetik dan kepulasan kritis. Orang yang telah berkembang perasaan estetiknya akan sanggup mengapresiasikan kualitas seni dan pengalaman sehari-hari. Fungsi seni tari dalam tata kehidupan manusia yang senantiasa berkelompok dan berbudaya, ternyata tidak sekedar sebagai ungkapan/ekspresi spontan tatkala senang atau sedih. Tari berkembang sesuai dengan kebutuhan social sehingga mempunyai fungsi lebih penting dalam tata kehidupan masyarakat Indonesia.
Pelajaran kesenian terutama Seni Budaya Tari Melayu Riau memiliki satu sisi membuat berbeda dari pelajaran lain satu sisi itu berkaitan erat dengan nilai-nilai luhur budaya melayu Riau. Nilai-nilai budaya melayu tetap perlu ditumbuh kembangkan ditengah-tengah masyarakat Riau yang multi etnis. Kita tidak dapat menutup mata terhadap fenomena-fenomena yang muncul terutama dalam satu decade terakhir ini, suatu proses yang disebut sebagai Globalisasi telah membuat banyak pergeseran dan perubahan dalam segala bidang.
Paduan yang serasi antara seni, etika dan agama merupakan khas seni budaya melayu yang berpegang pada tatanan indah menurut estetika baik menurut etika benar menurut agama, itulah gerak dalam seni tari melayu. Dalam penyajian tari ini di samping Langkah dasar yang sudah baku, sudah terlihat adanya perkembangan tari Zapin, kuala Deli, Mak Inang Pulau Kampai dan Tanjung katung yang sangat tajam. Dimana seluruh penari dapat ditarikan oleh dua penari pria dengan gerak ragam berdasar penguasaan atau keterampilan para penari, sekarang tari dapat berbentuk pola-pola yang disesuaikan dengan selera penata tarinya. Sedang tari Kuala Deli, Mak Inang Pulai Kampai dan Tanjung katung merupakan tari yang mudah dibekukan.
Zapin dapat ditarikan oleh campuran yaitu dibawakan oleh pria dan Wanita dalam bentuk berpasangan dan berkumpulan dengan iringan muzik yang sudah bervariasi baik pada pukulan marwasnya maupun Teknik kebersamaan antara pukulan marwas dengan petikan gambusnya. Karena tari Zapin merupakan salah satu bentuk tari yang sudah dikenal sebagai ciri khas daerah Melayu maka ia perlu dipelihara. Sebagai acuan dasar untuk memulai tari Melayu dan untuk pengembangan dalam bentuk kreasi dapat ditata oleh penata tari iti sendiri, namun jangan sampai melanggar aturan dan norma adat resam budaya melayu itu sendiri.









