PEMANFAATAN GAWAI PADA SISWA DALAM KURIKULUM MERDEKA UNTUK PENINGKATAN BUDAYA LITERASI DIGITAL

Pekanbaru(dipersip.riau.go.id)-Dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi riau menampilkan kembali Jendela Literasi dan Inspirasi Kita (JELITA) dengan pembahasan “Pemanfaatan Gawai Pada Siswa Dalam Kurikulum Merdeka Untuk Peningkatan Budaya Literasi Digital”. Acara yang langsung dari Perpustakaan soeman hs gedung B lantai 4 Ruangan Chevron Corner,(29/09/2022).
Pada jelita kali ini mengundang narasumber-narasumber hebat yaitu Drs.Zubir,M.Pd sebagai pengawas madya Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan Pamula Trisna Suri sebagai ketua teratak literasi dan pengajar praktik angkatan IV Pekanbaru.
Zubir yang merupakan pengawas madya mengambil tema Budaya literasi digital dengan pembahasan Kurikulum mardeka untuk menciptakan budaya literasi digital.
Zubir mengatakan bahwa kurikulum mardeka merupakan pembelajaran yang menyenangkan dengan pendekatan informasi dan teknologi yang bermakna dan materi yang esensial. Kurikulum ini memperkuat kompetensi literasi dan numerasi siswa.
Zubir mengatakan bahwa pendidikan merupakan pintu masuk budaya literasi bangsa. Maksudnya bahwa pendidikan telah dipengaruhi oleh tekhnologi, informasi yang bisa kita sampekan melalui tekhnologi tapi diambil dari bahan bacaan.
Zubir juga menjelaskan Literasi digital adalah menggunakan informasi untuk pemanfaatan tekhnologi, serta kemampuan untuk menyebarkan informasi yang tepat dan akurat untuk masyarakat. Dan dalam pemaparan materinya zubir fakta pada tahun 2016 pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta orang dari 256,2 juta orang populasi indonesia.
Pamela yang juga mengajar sebagai guru olahraga di SMPN 04 pekanbaru, pamula juga menjelaskan bahwa SMPN 04 sudah menerapkan kurikulum mardeka walaupun kami bukan sekolah penggeraknya dan menyelesaikan satu topik yaitu suara demokrasi
Pamela menjelaskan tetang data anak-anak pengguna internet itu dari usia 13-18 tahun artinya anak SD SMP dan SMA yang menggunakan internet. Dan yang paling tinggi penggunaanya yaitu anak SD.








