RIAU DARURAT LITERASI: Mimi harapkan masyarakat yang melek digital dan anak – anak mampu menggunakan elektronik untuk kegiatan yang baik
PEKANBARU(dipersip.riau.go.id) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau menggelar diskusi terumpun: Literasi Digital Riau bertempat di Ruangan bedah buku lantai III Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau,Senin (17/10/2022). Kegiatan ini dilaksanakan untuk percepatan peningkatan literasi digital di Provinsi Riau. Dalam menciptakan kerjasama untuk membuat program literasi digital yang lebih luas.
Kegiatan ini digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau serta Relawan TIK Riau, dan JaWara Internet Sehat.
Turut hadir di acara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Provinsi Riau, Erisman Yahya. Selain itu, Dipersip juga mengundang beberapa narasumber yaitu Direktur Politeknik Caltex Riau Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, Rektor Unilak Dr Junaidi, Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Fajar Eri Dianto.
Erisman Yahya, S.Ag., M.H yang merupakan Kadiskominfo Menyampaikan Hasil Survey Indeks Literasi Digital Nasional Tahun 2021 dalam hal Digital Etic menyebutkan bahwa Provinsi Riau menduduki peringkat ke 2 terbawah dari 34 provinsi. Indeks literasi Digital Provinsi Riau berada di 3,35 dibawah rata-rata, sedangkan indeks nasional berada di angka 3,49.
Lebih lanjut Dra. Dadang Syarif SS, S.Si., M.Sc selaku Direktur Politeknik Caltex Riau (PCR) menyebutkan Digitalisasi Indec di Indonesia 76% tidak sopan di dunia tahun 2020, hal ini bersumber dari Hoax yang beredar di masyarakat dan paling banyak terjadi adalah di sosial media (FaceBook dan WhatsApp), pesan yang disampaikan pak dadang perihal Digitalisasi Indec adalah lebih produktif lagi dalam berdiskusi pesan dan tidak melihat dari satu sumber saja.
Selain menciptakan kerja sama yang lebih luas, tujuan lain dilaksanakannya kegiatan ini yaitu bisa menciptakan ekosistem literasi digital di semua aspek masyarakat khususnya di lingkungan perpustakaan sebagai penunjang program inklusi sosial perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, bahwa pada era digitalisasi saat ini literasi digital sangat penting bagi semua kalangan masyarakat.
Terlebih lagi, literasi digital telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat, sehingga tidak bisa dielakkan lagi dengan segala kecanggihan yang disodorkan,ujar Mimi Yuliani Nazir.
Hal ini, bertujuan agar manfaat literasi digital bisa dirasakan semua elemen masyarakat hingga kepelosok desa. Dengan harapan adanya revolusi digital nanti, penggunaan internet dan transformasi digital ini siap digunakan dengan baik, kata Mimi.
Penggunaan informasi secara digital atau yang dikenal melek digital di Indonesia diharapkan mampu menjadikan masyarakat yang kritis, kreatif, dan inovatif.
Bagaimana kita mendapatkan suatu informasi, tapi informasi itu sudah terseleksi bahwa itu benar apa tidak, ungkapnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini ke depannya akan banyak masyarakat yang melek digital dan anak – anak mampu menggunakan elektronik untuk kegiatan yang baik.
Harapan kita dengan adanya kegiatan ini terjadi peningkatan terhadap penggunaan digital untuk literasi yang diharapkan, harap Mimi.
Mimi juga menambahkan, bahwa Dispersip Riau sudah memiliki perpustakaan digital yaitu I-Riau, hal ini dibuat untuk membantu masyarakat membaca, mendapatkan informasi sesuai dengan perpustakaan yang merupakan jendela dunia.









