KENDALA TERBESAR BAGI PERPUSTAKAAN MERUBAH PARADIGMA PERPUSTAKAAN

Pekanbaru (dipersip.riau.go.id) – perpustakaan merupakan salah satu media yang menyediakan berbagai macam informasi baik dalam bentuk tercetak maupun noncetak. Dalam perkembangannya, perpustakaan di Indonesia mengalami perkembangan teknologi informasi.

Dan dalam kehidupan yang serba modern serta serba cepat ini, semua orang membutuhkan informasi sebagai hal yang hakiki terkhusus anak-anak kita yang masih dalam tahap berkembang baik itu dalam fisik maupun wawasan. Tanpa informasi dapat menyebabkan anak-anak menjadi tersisih dan terbelakang. Dalam hal ini perpustakaan memegang peranan yang sangat besar dalam rangka menyebarkan informasi.

Fungsi Perpustakaan yaitu fungsi edukatif dan informatif. Dimana Perpustakaan merupakan tempat belajar mandiri dan tempat mencari informasi mengingat semua ilmu yang ada disana.

Menumbuhkan minat anak itu sendiri terhadap informasi tidaklah mudah, harus dari dalam diri anak tersebut melalui proses pendekatan, sehingga anak-anak nanti tau informasi apa yang akan dicari. Salah satu contoh memperkenalkan anak-anak tentang perpustakaan. Seperti halnya perpustakaan keliling yang hadir kesekolah-kesekolah.

Generasi milenial sekarang juga harus mempersiapkan diri untuk menerima informasi, mengingat godaan yang sangat banyak, kalau anak-anak tidak bisa memilih literasi mana yang akan mereka pilih, kita tidak akan tau literasi informasi apa yang akan dicari atau kebablasan.

Masyarakat yang memiliki literasi informasi adalah masyarakat yang telah mengerti, menyadari, memahami, dan menggunakan tulisan seperti kita kutip pada buku Sutarno Ns. Dengan kata lain, selain mempunyai budaya lisan/tutur yang telah dibawa sejak turun-temurun, ratusan bahkan ribuan tahun. Mereka telah mengembangkan budaya baca dan tulis. Masyarakat yang memiliki budaya baca tinggi harus terus diimbangi dengan menyediakan fasilitas seperti perpustakaan dan bahan bacaan yang mencukupi kebutuhan masyarakat. Hingga tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjadi pemburu informasi dan ”melek informasi” dalam memenuhi kebutuhannya

Informasi itu banyak dimana-dimana, terus kita mencari dimana, bagaimana dan kapan saat yg tepat kita dapatkan. Kita harus mencari tau dulu apa yang diinginkan sehingga kita tau informasi apa yang ingin kita ketahui.

Tantangan terbesar bagi perpustakaan adalah mengubah paradigma perpustakaan menjadi tempat belajar yang menarik bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masa kini. Perpustakaan agar lebih maju, lebih menarik dan memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu; peningkatan fasilitas, materi pembelajaran, dan kapasitas layanan.

Literasi masyarakat, merupakan pendukung efektif bagi berkembangnya budaya belajar. Perpustakaan yang baik seharusnya bisa berfungsi sebagai pusat pembelajaran, bahkan bisa juga berfungsi sebagai agen perubahan bagi masyarakatnya.

Maka dari itu anak-anak sejak dalam kandungan harus sudah di literasi kan. Seperti pada saat didalam kandungan orang tua sudah memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran. Dan juga pola asuh orang tua ikut mempengaruhi. Sehingga kedepannya anak-anak tidak mendapatkan informasi yang salah.