Perpusnas RI Gelar Kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Pustakawan dan Revitalisasi Pengembangan Perpustakaan berbasis inklusi sosial di Provinsi Riau

Pekanbaru, Selasa 26 November 2019

Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau menggelar kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Pustakawan di Hotel Ayola Jl. HR. Soebrantas Pekanbaru.

Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau Dr. Hj. Rahima Erna, M.Si ini pada pukul 09.00 Pagi diikuti 50 orang peserta terdiri dari pustakawan dari berbagai jenis perpustakaan se- Riau, baik Perpustakaan umum, Perpustakaan sekolah, Perpustakaan perguruan tinggi maupun Perpustakaan khusus instansi lembaga pemerintah.

Sosialisasi Sertifikasi Pustakawan oleh Narasumber Pustakawan Utama Perpusnas RI, Dedi Junaedi dan Indra Astuti berlangsung satu hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap Pustakawan tentang pentingnya mengikuti sertifikasi Pustakawan, selain itu untuk mengukur kompetensi pustakawan baik secara personal maupun secara fungsional, serta untuk mengantisipasi persaingan kerja secara global dalam bidang Perpustakaan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau dalam sambutannya menegaskan bahwa maju tidaknya sebuah Perpustakaan ke depan sangat ditentukan yang salah satunya memiliki peran penting yaitu Pustakawan yang kreatif inovatif dan profesional dalam bidangnya untuk mengejar ketertinggalan kita selama ini terutama di bidang teknologi. Lanjutnya, Pustakawan harus selalu meningkatkan kemampuannya, Pustakawan harus selalu mengupgrade ilmu baru, apalagi Perpustakaan kita sekarang berbasis inklusi sosial.

Di akhir sambutannya Rahima berharap agar peserta dapat mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya sehingga ilmunya dapat bertambah, dan pada akhirnya akan menjadi bekal bagi para peserta dalam mengikuti kegiatan sertifikasi pada tahap selanjutnya.

Pada hari yang sama Kadispersip Riau juga memberikan kata sambutan dalam acara Sosialisasi Pengembangan Program Revitalisasi di Daerah, Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 26 s/d 28 November 2019 bertempat di Hotel Premier Pekanbaru. Acara ini diikuti oleh 9 Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Desa selain 3 daerah yang sudah menerima program ini yaitu, Kab Siak, Kab Pelalawan dan Kabupaten Kampar. Acara dibuka oleh Deni Kurniadi Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Minat Baca Perpusnas sebanyak 50 peserta sosialisasi dari Pengelola Perpustakaan Kabupaten dan mitra  Program revitalisasi Perpustakaan. Dengan Narasumber Pustakawan Utama Fatmi serta Narasumber dari Provinsi Riau Dody prayitno dan Riki Arianto.

Mengusung tema Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, diharapkan perpustakaan bisa menjadi sarana untuk revolusi mental dalam menumbuhkan budaya baca. Oleh sebab itu, perpustakaan harus bisa menjadi tempat yang menyenangkan, Punya banyak program dan kegiatan yang bisa memberikan wawasan, pengetahuan, dan pembekalan keterampilan.

“Perpustakaan tidak hanya diisi sekadar membaca, tetapi ada pembelajaran, berbagi pengetahun, hingga keterampilan,” jelasnya.

Lebih lanjut Deni menjelaskan sasaran program revitalisasi perpustakaan bukan hanya untuk anak sekolah. Tapi masyarakat umum seperti pemuda, perempuan, dan juga pelaku usaha mikro. Termasuk kelompok marginal seperti penyandang disabilitas sebagai upaya untuk pemberdayaan dan dapat meningkatkan produktivitas serta menciptakan pembelajaran sepanjang hayat.

Sosialisasi revitalisasi perpustakaan di daerah juga menjadi upaya untuk memperluas program dan mendekatkan akses informasi ke masyarakat. Harapannya, perpustakaan bisa memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan menjadi pusat untuk berkegiatan. Perpustakaan punya modal kuat yang bisa membuat kegiatan itu terkoneksi satu dengan yang lain. Perpustakaan Nasional memang punya misi untuk mendorong Perpustakaan menjadi pelopor gerakan literasi yang bermuara pada perbaikan kesejahteraan.