MAHASISWA FIKOM UIN SUSKA RIAU MELAKUKAN RISET TENTANG STRATEGI DIPERSIP RIAU DALAM MENINGKATKAN ANGKA LITERASI DI RIAU
PEKANBARU(dipersip.riau.go.id)- hasil survey PISA (Programe For International Student Assesment) tahun 2018, Indonesia berada di posisi ke 72 dari 77 negara yang kemampuan literasinya kurang. UNESCO juga menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,0001%, artinya : dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca (Portal gurusiana, agustus 2022). Hal ini tentu sangat menyedihkan dan menyedihkan. Mengingat perpustakaan sebagai gudang informasi dan pelaksana literasi wajib meningkatkan kemampuan literasi masyarakat. Pustakawan atau orang yang bekerja diperpustakaan memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. Bila masyarakat tidak diarahkan dan dibimbing untuk suka membaca, maka masyarakat akan kurang pengetahuan, wawasan yang sempit dapat menyebabkan kelemahan, kurang percaya diri dan lain-lain.
Melihat keadaan yang seperti ini perwakilan dari mahasiswa UIN Suska Riau dari jurusan ilmu komunikasi konsentrasi public relation (Allef Faiza Ravamel) beserta rombongannya mengunjungi Dipersip Riau untuk melakukan riset tentang bagaimana dipersip riau mengatur strategi peningkatan angka literasi. Pertemuan ini dilakukan untuk menggali lebih dalam bagaimana aktivitas Dipersip Riau.
Pertemuan yang diadakan diruangan Kadispersip riau ini disambut langsung oleh Kadispersip Riau (Mimi Yuliani Nazir) serta didampingi oleh Pustakawan Ahli Muda (Delviana Fransiska,M.Ikom).
Pada kesempatan ini Allef perwakilan dari mahasiswa UIN Riau bertanya tentang cara Dipersip mengembangkan visi misi serta strategi Dipersip dalam mengidentifikasi ancaman eksternal yang dapat memperburuk angka literasi.
Mimi Yuliani Nazir selaku Kadiseperisp riau menjawab pertanyaan dari mahasiswan UIN Riau yang diwakilkan oleh allef bahwasanya Dipersip sendiri tidak mempunyai visi dan misi kami hanya punya motto dan maklumat pelayanan serta menunjang visi misi dari kepala daerah.
Lebih lanjut Mimi Yuliani Nazir menjelaskan kami juga mempunyai beberapa program yang dapat menunjang angka literasi di Riau seperti JELITA yang berupa Live talkshow yang diadakan setiap kamis pagi, Pekan Aksi Riau yang diadakan di HBKB setiap Minggu pagi, serta diawal tahun kemaren kami mengadakan bazar literasi dan sekarang lagi digalakan pengukuhan bunda literasi disetiap daerah.
Selain itu kami juga sudah memudahkan akses masyarakat yang tidak sempat untuk datang langsung ke Dinas kami melalui aplikasi I Riau. Aplikasi buku digital yang dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam membaca buku tanpa harus ke perpustakaan. Mengingat perkembangan zaman yg sudah digital dan semua dialihkan ke gadget, ujar mantan kepala dinas kesehatan Provinsi Riau.
Mimi Yuliani Nazir juga menambahkan untuk menjalankan program ini tidaklah mudah, masih banyak pro dan kontra. Tetapi kami akan tetap melaksanakannya untuk meningkatkan kembali angka literasi dimasyarakat Riau, tutupnya.









