Pentingnya Perpustakaan dalam Mewujudkan SDGs: Kunci untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Riki Arianto, S.IP (Pustakawan Pertama Provinsi Riau)

 

Dalam era pembangunan berkelanjutan saat ini, Sustainable Development Goals (SDGs) telah menjadi sorotan utama bagi masyarakat global. Tujuannya adalah untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan hingga tahun 2030, dengan fokus pada berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan,

kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi, dan lingkungan. Namun, salah satu elemen penting yang sering kali diabaikan adalah peran yang dimainkan oleh perpustakaan dalam mendukung pencapaian SDGs. Dalam tulisan ini, kami akan menjelaskan kaitan antara keberadaan perpustakaan dengan SDGs dan mengapa konsep ini sangat penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

1. Akses Pendidikan Berkualitas (SDGs 4)

Salah satu SDGs utama adalah mencapai akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua. Perpustakaan berperan sebagai pusat sumber daya intelektual yang penting untuk mencapai tujuan ini. Perpustakaan memberikan akses ke berbagai jenis literatur dan sumber

belajar yang mendukung proses pembelajaran bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas belajar yang nyaman dan memfasilitasi program literasi untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, terutama di wilayah yang kurang akses terhadap pendidikan formal.

Misalkan Di sebuah daerah pedesaan yang terpencil, sebuah perpustakaan komunitas menyediakan akses ke buku teks, literatur referensi, dan bahan belajar lainnya bagi anak-anak yang tidak memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang memadai. Inisiatif ini telah meningkatkan tingkat literasi anak-anak dan memberikan mereka kesempatan untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.

2. Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender (SDGs 5)

Pentingnya perpustakaan dalam mencapai SDG ini adalah memberikan akses ke informasi, literatur, dan sumber daya yang mendukung pemberdayaan perempuan. Perpustakaan memainkan peran penting dalam mengatasi ketimpangan gender dan stereotip melalui koleksi literatur yang mendukung kesetaraan gender. Selain itu, perpustakaan juga bisa menjadi wadah untuk program-program pengembangan diri dan pelatihan keterampilan bagi perempuan, membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.

Misalnya sebuah perpustakaan universitas menyediakan koleksi literatur yang mengangkat peran dan prestasi perempuan dalam berbagai bidang, dari sains hingga seni. Ini telah menginspirasi banyak mahasiswi untuk mengejar karier yang sebelumnya dianggap sebagai wilayah dominasi laki-laki. Program mentoring dan kelas-kelas pelatihan keterampilan juga telah memberdayakan perempuan untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.

3. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDGs 8)

Perpustakaan memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan layak melalui akses ke informasi dan pengetahuan. Perpustakaan menyediakan akses ke berbagai literatur bisnis, data ekonomi, dan peluang pelatihan yang membantu individu dan komunitas untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Selain itu, perpustakaan juga bisa menjadi tempat untuk mengakses informasi tentang peluang kewirausahaan dan bantuan keuangan untuk memulai bisnis.

Contoh Di sebuah kampung terpencil, sebuah perpustakaan khusus telah dibuat untuk mendukung pengembangan bisnis lokal. Di sana, warga dapat mengakses sumber daya untuk merencanakan dan mengembangkan bisnis mereka sendiri, seperti data pasar, pelatihan kewirausahaan, dan panduan pengelolaan keuangan. Inisiatif ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan yang layak.

4. Kesehatan dan Kesejahteraan (SDGs 3)

Perpustakaan memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan melalui akses ke informasi medis, literatur kesehatan, dan program kesehatan masyarakat. Perpustakaan dapat menjadi tempat untuk menyediakan informasi tentang pencegahan penyakit, pengobatan, gizi, dan kesehatan mental. Program-program kesehatan yang diselenggarakan di perpustakaan juga dapat membantu dalam peningkatan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan dan menginspirasi perubahan perilaku yang lebih sehat.

Misalkan sebuah perpustakaan di wilayah pedesaan mengadakan program rutin tentang kesehatan mental dan kesejahteraan. Dengan dukungan dari profesional kesehatan, program ini membantu masyarakat untuk mengatasi stres, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Program-program ini telah meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma terhadap kesehatan mental, serta memberikan dukungan penting bagi mereka yang membutuhkannya.

5. Keberlanjutan Lingkungan (SDGs 13)

Perpustakaan juga berperan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui literatur dan sumber daya tentang lingkungan, energi terbarukan, dan upaya mitigasi perubahan iklim. Perpustakaan bisa menjadi pusat informasi tentang upaya pelestarian lingkungan dan edukasi tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, perpustakaan juga bisa menjadi tempat untuk menyediakan program dan diskusi tentang keberlanjutan, menginspirasi tindakan nyata untuk menjaga bumi kita.

Contoh yang dapat dilakukan oleh sebuah perpustakaan adalah dengan  melakukan kampanye literasi lingkungan dan menyediakan literatur tentang upaya pelestarian lingkungan serta praktik ramah lingkungan. Program-program pengurangan limbah plastik dan daur ulang telah berhasil melibatkan masyarakat setempat untuk peduli tentang keberlanjutan lingkungan.

Kesimpulan

Keberadaan perpustakaan memiliki kaitan yang erat dengan pencapaian SDGs. Perpustakaan berperan sebagai agen perubahan sosial dengan memberikan akses ke literatur, sumber daya, dan program-program yang mendukung berbagai aspek pembangunan berkelanjutan. Dengan mendukung pendidikan, pemberdayaan perempuan, pertumbuhan ekonomi, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan, perpustakaan menjadi mitra kunci dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030. Penting bagi kita untuk mengenali peran penting perpustakaan dalam mewujudkan SDGs dan terus mendukung pengembangan perpustakaan yang lebih inklusif dan berdaya guna bagi masyarakat global.